Mengganti jasa hosting bisa menjadi keputusan krusial dalam pengelolaan sebuah website. Alasan umum seperti performa server nan buruk, jasa pengguna nan kurang memadai, hingga kebutuhan kapabilitas nan lebih besar sering menjadi pemicu migrasi ke penyedia hosting baru. Namun, salah satu kekhawatiran utama dalam proses ini adalah downtime, ialah waktu saat website tidak bisa diakses. Untungnya, dengan perencanaan dan langkah nan tepat, Anda bisa mengganti hosting tanpa mengalami downtime sama sekali.
Berikut ini adalah pedoman komplit langkah demi langkah untuk migrasi hosting tanpa downtime.
1. Pilih Hosting Baru Sebelum Menghentikan nan Lama
Langkah pertama nan krusial adalah menyewa jasa hosting baru dan mengaktifkannya sebelum Anda menghentikan jasa lama. Ini krusial agar Anda mempunyai waktu untuk menyiapkan dan memindahkan semua info tanpa kudu terburu-buru.
Pastikan penyedia hosting baru mempunyai spesifikasi nan sesuai kebutuhan website Anda, termasuk:
- Kecepatan dan uptime server
- Dukungan teknis 24/7
- Ruang penyimpanan dan bandwidth
- Fitur tambahan seperti SSL gratis, backup otomatis, dan cPanel
2. Backup Semua Data Website
Sebelum mulai migrasi, backup seluruh isi website Anda, termasuk:
- File website (HTML, CSS, JS, gambar, dll)
- Database (biasanya MySQL)
- Email (jika menggunakan email dari hosting)
- File konfigurasi (seperti .htaccess)
Anda bisa menggunakan File Manager di cPanel alias mengakses via FTP untuk menyalin semua file. Untuk database, gunakan phpMyAdmin untuk mengekspor data.
Bila Anda menggunakan CMS seperti WordPress, plugin seperti UpdraftPlus, Duplicator, alias All-in-One WP Migration sangat membantu dalam proses ini.
3. Upload Data ke Hosting Baru
Setelah backup siap, langkah selanjutnya adalah mengupload semua info ke hosting baru.
- Upload file website menggunakan FTP alias File Manager
- Impor database melalui phpMyAdmin
- Pastikan konfigurasi database (seperti nama DB, username, password) sesuai dengan setting baru
- Uji website melalui temporary URL alias IP server hosting baru, jika tersedia, untuk memastikan semuanya melangkah normal sebelum mengubah DNS
4. Ubah Konfigurasi DNS
Ini adalah bagian paling sensitif dalam proses migrasi.
Untuk mengalihkan visitor ke server baru, Anda perlu mengubah DNS (Domain Name System) website Anda.
- Masuk ke pengelola domain Anda (tempat Anda membeli domain, misalnya Dewabiz.com )
- Ubah nameserver domain ke nameserver milik hosting baru (biasanya berupa NS1.dewabiz.com dan NS2.dewabiz.com.com)
- Simpan perubahan
Catatan penting: Proses propagasi DNS bisa menyantap waktu 1–48 jam. Selama masa ini, sebagian visitor mungkin tetap mengakses hosting lama, sementara nan lain sudah diarahkan ke hosting baru. Itulah kenapa krusial untuk tidak langsung menonaktifkan hosting lama.
5. Hindari Perubahan Konten Selama Masa Propagasi
Untuk mencegah inkonsistensi data, hindari melakukan perubahan pada website selama masa propagasi DNS. Jika Anda menjalankan website bergerak (seperti toko online alias forum), ini sangat krusial agar tidak terjadi kehilangan info alias transaksi.
Sebagai alternatif, Anda bisa mengaktifkan mode maintenance sementara sampai propagasi selesai.
6. Cek Ulang dan Tes Fungsi Website
Setelah 24–48 jam, periksa apakah semua bagian website sudah melangkah dengan baik di hosting baru. Beberapa perihal nan perlu dicek:
- Semua laman dapat diakses
- Database bekerja normal (misalnya login user, komentar, form, dsb)
- Email melangkah lancar
- Kecepatan dan performa situs
- SSL aktif
Gunakan tools seperti DNS Checker untuk memastikan DNS sudah betul-betul mengarah ke server baru dari beragam letak di dunia.
7. Hapus Hosting Lama (Opsional)
Jika semuanya sudah melangkah normal dan tidak ada lagi visitor nan mengakses server lama, Anda bisa menghentikan jasa hosting lama. Namun, untuk keamanan ekstra, Anda bisa menunggu 1 minggu sebelum betul-betul menutupnya.
Kesimpulan
Mengganti hosting memang memerlukan ketelitian, namun bukan perihal nan rumit jika dilakukan dengan benar. Dengan melakukan backup lengkap, memigrasikan info secara hati-hati, dan mengganti DNS dengan kalkulasi waktu nan tepat, Anda bisa memindahkan website tanpa downtime sama sekali.
Kuncinya adalah perencanaan, kesabaran, dan pengetesan menyeluruh. Jika Anda merasa tidak yakin, tak ada salahnya menggunakan jasa migrasi dari penyedia hosting baru banyak nan menawarkan jasa ini secara gratis.
Semoga pedoman ini membantu Anda dalam proses migrasi hosting nan kondusif dan lancar!